Tana Paser-Bappedalitbang Kabupaten Paser melalui bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia menerima kunjungan dari PT Kideco Jaya Agung yang dipimpin oleh Prasitio Dani Laksono, SKM dan Achamad Ali Romadhon, SKM beserta dua orang dari Bina Swadaya Konsultan yaitu Bapak Wirawan hadi dan ibu Vania Prima pada hari Jumat tanggal 03 Februari 2023. Bina Swadaya Konsultan merupakan pihak konsultan yang digandeng oleh PT Indika Energi Tbk dalam rangka membantu Kabupaten Paser dalam menganalisa upaya -upaya percepatan penurunan stunting.
Kunjungan tersebut membicarakan hal-hal yang sudah dilakukan Kabupaten Paser dalam upaya percepatan penurunan stunting pada tahun 2022. Rustan , SKM sebagai Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia menerima sekaligus menjabarkan tugas dan fungsi Bappeda dalam tim percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yaitu mengkoordinasi pelaksanaan delapan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting. Dalam 8 aksi konvergensi tersebut Bappeda mengemban tugas sebanyak 5 aksi yaitu aksi pertama Analisa situasi dengan cara pengumpulan data -data sasaran, data cakupan layanan untuk dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rencana kerja. Aksi kedua yaitu penyusunan rencana kerja yang merupakan tanggung jawab Bappeda, Aksi ketiga Rembuk stunting, aksi 6 Manajemen Data dan aksi 8 Revieu Kinerja. Sedangkan untuk aksi 4 dan 5 yaitu pembinaan KPM dan Penyusunan peraturan Bupati merupakan tanggung jawab Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, serta aksi ke7 Publikasi data stunting merupakan tanggung jawab Dinas Kesehatan.
Selain itu juga dijelaskan berbagai hal yang sudah dilaksanakan perangkat daerah lain seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana,Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perikanan, Dinas Kominfo serta yang tak kalah pentingnya yang dilaksanakan Tim Penggerak PKK. Selama tahun 2022 PKK sangat antusias dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan program unggulannya SARI SATE BUNTING (satu hari satu telur buat stunting) serta penyuluhan tentang stunting ke seluruh desa di Kabupaten Paser.
Seperti diketahui prevalensi stunting berdasarkan hasil SSGI Tahun 2022 di Kabupaten Paser terdapat kenaikan yaitu sebesar 1,3% tahun 2022 sebesar 24,9% dan tahun 2021 sebesar 23,6%. Hal tersebut akan menjadi factor pendorong yang besar agar upaya yang kita laksanakan dapat lebih maksimal lagi sehingga prevalensi stunting di Kabupaten Paser dapat menurun. Stunting bukan seperti gizi kurang atau gizi buruk yang dapat segera diterapi beberapa bulan dapat mencapai gizi baik, namun stunting merupakan akibat dari factor-faktor yang mempengaruhi masa sebelumnya mulai dari calon pengantin, ibu hamil serta bayi. Oleh karena itu perlunya peningkatan cakupan layanan factor spesifik dan sensitive yang berpengaruh terhadap stunting.