Bertempat di ruang rapat SIMPEPEDA Bappedalitbang, pada hari Selasa, 25 Januari 2022 dilaksanakan rapat Analisis Situasi Stunting. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Paser Drs. Katsul Wijaya, M.Si dan dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Bappedalitbang, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas PPKBP3A, Perwakilan Dinas PMD, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUTR, Dinas Pendidikan dan sejumlah OPD terkait serta Tim Penggerak PKK.
Rapat tersebut menyepakati pembentukan tim Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting (KPPS) Kabupaten Paser serta menyepakati 20 Desa sebagai Desa Lokus Stunting.
Katsul Wijaya dalam arahannya menyampaikan pentingnya kolaborasi seluruh pihak terkait dalam penurunan stunting di Kabupaten Paser. “Kolaborasi lintas sektor baik pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, dan media massa sangat penting. Oleh karena itu saya harapkan semua pihak dapat berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Paser” Ucap Katsul.
Sementara itu Kepala Bappedalitbang, M. Isnaini menyampaikan Acara ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Paser dalam menjalankan amanah Perpres No 72 Tahun 2021.
“Kabupaten Paser menjadi Lokus Intervensi Penurunan Stunting berdasarkan Kepmen PPN/Kepala BAPPENAS No KEP.10/M.PPN/HK/02/2021 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2022” Ujar Isnaini.
“Kegiatan ini adalah aksi pertama dari 8 Aksi Konvergensi Stunting. Hasil analisis situasi ini sebagai dasar dalam melakukan intervensi di berbagai sektor sesuai kondisi dan permasalahan di Desa masing-masing dan penurunan stunting kita harapkan dapat berkontribusi dalam upaya Pemerintah Kabupaten Paser mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing” tambah Isnaini.
Pada akhir acara ditandatangani berita acara kesepakatan oleh seluruh OPD dan TP PKK yang menjadi rencana tindaklanjut atas sejumlah permasalahan yang ditemui sebagai upaya perbaikan di masa yang akan datang. 
.jpeg)
