Jakarta -Masyarakat Kabupaten Paser patut bergembira, sejak diselenggarakan pada 1986, Piala Adipura yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pengelolaan sampah untuk pertama kalinya berhasil diraih.
Bupati Paser dr Fahmi Fadli menerima Piala Adipura Kategori Kota Kecil Tanah Grogot Tahun 2022 secara langsung dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Sebelummya, Kabupaten Paser juga meraih Piagam Adipura tahun 2014 dan Sertifikat Adipura periode 2017-2018 dari KLHK RI.
Bupati mengatakan Piala Adipura ini, merupakan motivasi bagi Pemerintah Kabupaten dan masyarakat Paser untuk selalu menjaga lingkungan tetap bersih.
"Saya harap ini bukan yang pertama. Kita akan pertahankan. Kita juga akan berupaya selalu mendapatkannya di tahun berikutnya," harap Fahmi Fadli.
Capaian ini sesuai dengan Visi Misi Paser MAS (Maju Adil Sejahtera) yakni mendorong iklim investasi dengan tetap menjaga kualitas lingkungan hidup.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Paser Achmad Safari mengaku tidak menduga jika Paser mendapatkan Piala Adipura 2022. Pasalnya target perolahan piala pada 2026 mendatang.
Dijelaskan Safari, agar Kabupaten Paser dapat memperoleh Piala Adipura ini, dibutuhkan waktu yang panjang, hingga bertahun-tahun dalam persiapannya.
"Ini tidak dikerjakan dalam jangka waktu yang singkat. Pertama meningkatkan sinergi antara tga komponen yang ada, masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha," kata Safari.
Ketiga komponen ini, mesti secara bersama-sama peduli terhadap lingkungan. Selanjutnya, menuggu kesadaran semua pihak, terutama masyarakat agar lebih perhatian, lebih peduli terhadap penanganan sampah yang dihasilkan sendiri.
Pemerintah, lanjut dia, selain memberikan sosialisasi, juga membuat regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan sampah dan kebersihan di lingkungan Kabupaten Paser.
"Tugas kita menghilangkan TPS yang ada, dan menggunakan konsep partisipatif masyarakat untuk mengelola sampah itu sendiri," lanjut Safari.
Ia bilang sampah mesti dianggap sebagai sesuatu yang banyak manfaatnya dan menhasilkan, bukan sebaliknya. Hal ini, menurutnya, terus dikembangkan, sehingga secara perlahan muncul kesadaran dari semua elemen masyarakat.
"Sampah masih bernilai ekonomis dan cukup dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat jika dikelola dengan baik dan benar," sambung dia.
Sebagai informasi, Tim Penilai Adipura telah datang ke Kabupaten Paser pada 25-26 Oktober 2022. Tim ini melaksanakan penilaian selama dua hari di 32 titik.
Diantaranya, RSUD Panglima Sebaya, sekolah-sekolah, perkantoran, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hutan Kota, Terminal, Puskesmas Tanah Grogot, Bank Sampah Induk Mahabah dan Bank Sampah Unit Gama, Mawar dan The Sultans, TPS 3R Senyum Tapis, Pasar Penyembolum Senaken dan TPA Km7 Janju.
Diketahui Tempat Pembangunan Akhir (TPA) di Km7, Desa Janju Kecamatan Tanah Grogot, mendapat bobot penilaian tertinggi.
Untuk diketahui, Penganugerahan Adipura kali ini sekaligus juga dirangkai dengan Peringatan Hari sampah Dunia dan Penandatanganan Perjanjian Pembayaran Insentif untuk Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka Implementasi REDD+ Program PCPF antara Direktur Utama BPDLH salah satunya dengan Kepala BKAD Kabupaten Paser Nur Asni. (ADV)