GRAND DESIGN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DI KABUPATEN PASER

GRAND DESIGN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DI KABUPATEN PASER
GRAND DESIGN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DI KABUPATEN PASER

Tana Paser - Seminar akhir bertema "Grand Design Perlindungan Perempuan di Kabupaten Paser" sukses digelar di Ruang Rapat Simpepeda Bappedalitbang. Acara yang dimulai pukul 09.00 ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait yang berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan perempuan di wilayah Kabupaten Paser. Selasa (23/07/2024).

Kepala Bidang Litbang, Bapak Sujono Cipto Trisno, M.Pd, membuka acara dengan sambutan yang menekankan pentingnya kajian ini dalam memberikan solusi untuk meminimalisir tindak kekerasan terhadap perempuan serta pemberdayaan gender. "Kajian ini diharapkan dapat menekan tindak pidana kekerasan terhadap perempuan. Upaya ini mencakup perlindungan dan pemenuhan hak-hak perempuan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi, serta masalah-masalah lainnya," ujar Sujono. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjamin dan melindungi hak-hak perempuan, agar mereka dapat hidup dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.

Selain itu, Sujono juga menyoroti berbagai jenis kekerasan yang dialami korban, seperti kekerasan fisik, psikis, seksual, penelantaran, trafficking, dan eksploitasi. Menurutnya, perlindungan terhadap perempuan semakin penting karena tingkat kekerasan terhadap mereka terus meningkat. "Selain meningkatnya kekerasan, kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap perempuan juga semakin tinggi," tambahnya.

Bapak Dr. Amir Faisol, S.Km,M.Kes Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPPK2B) Kabupaten Paser, juga memberikan pengantarnya. Ia menjelaskan bahwa grand design perlindungan perempuan ini merupakan acuan penting bagi dinas terkait yang membidangi perlindungan perempuan. "Grand Design ini bertujuan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia dan indeks pemberdayaan perempuan di Kabupaten Paser, yang saat ini berada pada peringkat terendah di Kalimantan Timur," ungkap Amir.

Dengan diadakannya seminar ini, diharapkan semua pihak yang terlibat dapat bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi perempuan di Kabupaten Paser. Upaya bersama ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan kualitas hidup perempuan di daerah tersebut.

Related Posts